KISAH asmaraku dengan kekasih sudah berjalan selama hampir dua tahun. Selama ini, hubungan kami terasa begitu sempurna, kecuali satu hal: aku dan dia berbeda keyakinan.
Di saat-saat awal, aku berusaha untuk tidak terlalu merisaukan hal tersebut. Aku selalu berpikir suatu hari nanti kami pasti akan menemukan jalan keluar, sehingga aku memutuskan untuk tetap bertahan. Akan tetapi disisi lain kedua orang tuaku tidak merestui hubungan ini, syukurlah orang tua dia bisamenerima perbedaan kami.
sempat kami berusaha untuk menjalani semua sendiri,
tapi apa mau dikata..
toh kemudian kita merasa saling kehilangan,
dengan kejadian itu justru membuat perasaan kita semakin dalam, entah kenapa begini?
kita mulai jalani hubungan itu kembali tanpa menghiraukan status hubungan kami yang tanpa restu...
aku tahu dari awal ini memang sudah salah...tapi perasaan tidak dapat dibohongi..
sampai saat ini kamipun belum menemukan titik terang dalam hubungan ini, setiap kita bicara masalah ini selalu berakhir dengan kalimat " ya udah kita jalani aja dulu "
Aku mengerti, masalah keyakinan merupakan sesuatu yang sifatnya sangat pribadi dan sakral, karena berhubungan langsung dengan Sang Pencipta. Suatu kali, aku sempat berpikir untuk mengalah dan mengikuti keyakinannya, namun pikiran itu langsung kutepis jauh-jauh.
Aku tahu bahwa diriku tidak akan mampu melakukannya. Aku tidak sanggup melukai perasaan orangtua serta keluarga besarku.
Di saat-saat awal, aku berusaha untuk tidak terlalu merisaukan hal tersebut. Aku selalu berpikir suatu hari nanti kami pasti akan menemukan jalan keluar, sehingga aku memutuskan untuk tetap bertahan. Akan tetapi disisi lain kedua orang tuaku tidak merestui hubungan ini, syukurlah orang tua dia bisamenerima perbedaan kami.
sempat kami berusaha untuk menjalani semua sendiri,
tapi apa mau dikata..
toh kemudian kita merasa saling kehilangan,
dengan kejadian itu justru membuat perasaan kita semakin dalam, entah kenapa begini?
kita mulai jalani hubungan itu kembali tanpa menghiraukan status hubungan kami yang tanpa restu...
aku tahu dari awal ini memang sudah salah...tapi perasaan tidak dapat dibohongi..
sampai saat ini kamipun belum menemukan titik terang dalam hubungan ini, setiap kita bicara masalah ini selalu berakhir dengan kalimat " ya udah kita jalani aja dulu "
Aku mengerti, masalah keyakinan merupakan sesuatu yang sifatnya sangat pribadi dan sakral, karena berhubungan langsung dengan Sang Pencipta. Suatu kali, aku sempat berpikir untuk mengalah dan mengikuti keyakinannya, namun pikiran itu langsung kutepis jauh-jauh.
Aku tahu bahwa diriku tidak akan mampu melakukannya. Aku tidak sanggup melukai perasaan orangtua serta keluarga besarku.
Kadang-kadang aku merasa lebih baik jika kami menyudahi saja hubungan ini, tapi aku terlalu takut membayangkan masa depan tanpa dirinya.
like
BalasHapus